Menelusuri 6 Lokasi Wisata Budaya di Pulau Lombok – Destinasi wisata budaya di Lombok patut Anda masukkan ke dalam daftar kunjungan liburan. Datang berkunjung ke destinasi wisata ini tentu akan membuat Anda semakin takjub dengan khazanah budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Selain wisata alam, Anda bisa menikmati wisata budaya yang tidak kalah menariknya di pulau Lombok. Pesona wisata budaya yang ditawarkan di Lombok ini hadir berkat https://weimeidelivery.com/ keberagaman yang ditawarkan secara tradisi dan juga masyarakatnya. Berikut adalah beberapa destinasi wisata budaya Lombok yang bisa Anda kunjungi.
Menelusuri Lokasi Wisata Budaya di Pulau Lombok
Pura Meru Cakranegara
Meskipun masyarakatnya mayoritas adalah muslim, di Lombok juga dapat ditemukan beberapa pura cantik yang menarik untuk dikunjungi. Pura Meru Cakranegara merupakan pura terbesar yang ada di Lombok. Selain menjadi tempat peribadatan umat Hindu, Pura ini menjadi objek wisata Lombok yang dibanggakan oleh masyarakat Lombok. Wisatawan tidak dikenakan tarif khusus untuk dapat melihat-lihat ke dalam pura, namun bila berkenan wisatawan dapat memberi donasi seikhlasnya.
Pura Meru dibangun pada tahun 1720 an oleh Anak Agung Made Karangasem yang masih tanganhoki99 memiliki garis keturunan dari Kerajaan Singasari dari Jawa Timur. Nama Pura Meru diambil dari Gunung Semeru di Jawa Timur yang dianggap suci oleh leluhur Anak Agung Made Karangasem. Pura Meru didedikasikan untuk 3 dewa utama umat Hindu, yaitu Brahma, Syiwa, dan Wisnu.
Desa Bayan Sasak
Desa Bayan Sasak menjadi salah satu objek wisata Lombok yang memperkenalkan budaya Lombok kepada para wisatawan. Desa ini menjadi rumah bagi Suku Bayan Sasak yang merupakan pusat budaya Lombok tertua. Wisatawan dapat melihat adat istiadat masyarakat setempat masih menganut adat yang mengikat. Meski begitu masyarakat adat Bayan tidak menutup diri dengan dunia modern. Masyarakat adat Bayan yang dikenal dengan teologi sintesisnya dan menganut teguh filosofi hidup Wetu Telu. Wisatawan akan disambut dengan sebuah tarian dalam penyambutan khusus jika berkunjung dan bermalam di Kampung Adat Bayan.
Desa Adat Bayan juga memiliki bangunan tradisional yang unik, yaitu Berugak, Geleng, dan Bale Mengina. Berugak merupakan bale panggung yang digunakan masyarakat untuk menerima tamu dan bersosialisasi dengan tetangga. Materialnya menggunakan kayu berkaki empat (saka empat) dan enam (saka enam). Geleng merupakan bangunan yang digunakan sebagai lumbung pangan di desa dengan menggunakan empat tiang kayu utama sebagai penyangga. Kemudian terdapat Bale Mengina yang digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat tradisional Bayan. Nilai-nilai lokal ini yang masih dijunjung tinggi masyarakat Desa Adat Bayan.
Banyumulek
Desa Beleka
Jika tadi Anda telah berhasil membuat gerabah, Desa Beleka merupakan sentra industri anyaman tertua. Lokasinya berada di Desa Beleka, Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Taman Narmada
Pura Lingsar Lombok Barat
Pura Lingsar yang berada di Lombok Barat ini menjadi simbol kerukunan bahkan keharmonisan antar umat beragama, yaitu antara Hindu Bali-Lombok dengan Islam Sasak-Lombok. Terdapat tiga bangunan utama yang ada di dalam area Pura Lingsar, yaitu Gaduh, Kemaliq, serta Pesiraman. Pura ini menjadi simbol kerukunan umat beragama di Lombok.
Area Gaduh adalah tempat suci bagi umat Hindu, sementara Kemaliq difungsikan tempat suci bagi umat Islam Wetu Telu meski juga bisa digunakan untuk ibadah umat Hindu. Pada area Kemaliq, ada kolam kecil yang menjadi habitat ikan tuna yang konon katanya adalah jelmaan dari tongkat Raja Lombok bernama Datu Milir. Barang siapa yang melihat ikan ini akan dipercaya akan mendapatkan keberuntungan.
Pesiraman merupakan tempat untuk membasuh dan menyucikan diri, air dari pancuran-pancuran tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Para pengunjung bisa menyebutkan permohonan, serta melemparkan koin ke dalam kolam dengan tujuan agar permohonan dapat terkabul.
